(Media Center dan Kehumasan) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo menyelenggarakan Studium Generale bertema “Implementasi Mobilisasi Wakaf Uang Digital” yang dilaksanakan di Graha Watoe Dhakon Institut Agama Islam Negeri Ponorogo pada hari Rabu, 6 September 2023.
Dalam memberikan sambutannya, Dekan FEBI, Dr. H. Luthfi Hadi Aminuddin M.Ag. menyampaikan bahwasanya Studium Generale merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap semester dengan tujuan untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa khususnya semester satu. Selain itu, Wakil Rektor 3, Dr. Miftahul Huda, M.Ag. menyampaikan, “wakaf sebagai pengembangan ekonomi yang tidak mainstream, tetapi wakaf, zakat, dan infaq itu diuangkan dalam Islam sebagai alternatif pengembangan ekonomi umat Islam” ucapnya.
Selain dilaksanakan Studium Generale, disertai pula acara launching Laboratorium Inkubasi Bisnis dan Penandatanganan MoU. Laboratorium yang diketuai oleh Ibu Near Anggraeni Hesti Noviana, S.Hum., M.M.,, Dengan adanya laboratorium inkubasi bisnis ini dapat menunjang mahasiswa FEBI untuk mengembangkan bisnis yang akan atau telah dirintis. Selanjutnya, dilakukan penandatangan MoU dengan Duta Wakaf Institute.
Pada kegiatan yang dimoderatori Dosen FEBI IAIN Ponorogo, Choirul Daroji, Lc., M.H., ini menghadirkan narasumber dari Direktur Pengembangan Duta Wakaf Institute, Roy Renwarin.
Menurut Roy Renwarin selaku narasumber pada acara Studium Generale, tantangan dalam nazhir wakaf uang yaitu seluruh biaya operasional nazhir tidak boleh diambil dari pokok wakaf uang maka nazhir harus menyiapkan anggaran untuk menutup biaya operasional bulanannya. Selain itu, beliau menyatakan “wakaf itu menarik untuk dibicarakan tetapi tidak menarik untuk dijalankan,” tuturnya.
Ia menambahkan, bahwasanya zakat dan wakaf harus diviralkan agar dapat mendisrupsi masyarakat dari berbagai lini, misalnya keagamaan, budaya, sosial, politik maupun kalian sebagai mahasiswa ekonomi.
Rasa syukur kita dengan diadakannya Studium Generale bisa menambah wawasan tentang wakaf uang digital. Harapannya mahasiswa tidak merasa kebingungan tentang wakaf digital, dan juga pendistribusian mahasiswa pasca pendidikan S1 dalam dunia kerja dan berinovasi di dalam pengembangan wakaf.
