Sarangan, Kamis, 2 Januari 2020 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo melaksanakan workshop penyusunan visi, misi, dan renstra selama dua hari yaitu pada tanggal 2-3 Januari 2020 bertempat di Hotel Nirwana Sarangan. Acara pada hari pertama, yaitu Kamis 2 Februari 2020 dimulai pada pukul 13.30 diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Bapak M. Ridwan, M.E., kemudian dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia raya dengan dirigen oleh Ibu Yulia Anggraini, M.M. Acara selanjutnya yaitu pemberian sambutan, sambutan disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo yaitu Bapak Dr. H. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag. sekaligus membuka acara. Beliau menyampaikan bahwa workshop penyusunan visi, misi, dan renstra ini merupakan respon terhadap dinamika perubahan terutama dalam sektor ekonomi dan bisnis Islam. Peninjauan ini diperlukan karena perkembangan ekonomi dan bisnis Islam sangat dinamis, untuk kemudian akan diterjemahkan dalam bentuk renstra, ditindaklanjuti dalam bentuk peninjauan kurikulum. Sehingga dibutuhkan masukan dari pihak eksternal terkait kebutuhan maupun perubahan yang terjadi di dunia kerja untuk diakomodir dan kemudian dituangkan dalam visi misi yang selanjutnya mendasari penyusunan renstra hingga nanti sebagai bahan pertimbangan dalam peninjauan kurikulum. Acara inti dipimpin oleh Wakil Dekan II yaitu Bapak Dr. Aji Damanuri, M.E.I. Ada empat pihak eksternal yang hadir untuk memberikan masukan, yaitu dari Ketua Baznas Ponorogo, BPRS Mitra Mentari Sejahtera, Alumni FEBI, dan UPT Balai Latihan Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Surabaya. Diawali dengan penyampaian masukan dari Kyai Kholid Ali Husni, M.Pd. yang merupakan ketua Baznas Ponorogo. Beliau menyampaikan beberapa permasalahan yang terjadi di lapangan, yaitu lembaga amil zakat sekarang dituntut untuk dapat maksimal dalam pengumpulan zakat, sehingga perlu branding untuk dapat kepercayaan (trust) dari masyarakat.
Mahasiswa FEBI kalau bisa juga termasuk menjadi pihak yang dapat menyampaikan materi-materi zakat sebagai bentuk edukasi. Lembaga ZIS yang amanah dan mensejahterakan umat, sehingga yang awalnya dari dari mustahiq bisa menjadi muzakki. Selanjutnya yang diperlukan adalah peningkatan layanan dan pemberdayaan mustahiq secara maksimal. Pemberian masukan selanjutnya oleh Bapak Rudi Candra, M.E.Sy. selaku perwakilan dari BPRS Mitra Mentari Sejahtera. PR besar di lembaga keuangan syariah adalah kebutuhan akan insan-insan atau sumber daya insani yang profesional, berintegritas, dan berkompeten di bidangnya. Selanjutnya masukan dari Bapak Herul Sabana, S.E. selaku perwakilan dari UPT Balai Latihan Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Surabaya. Hard skill yaitu pengetahuan dan kompetensi di bidang manajemen (manajemen produktifitas, analisis data, akuntansi, administrasi) Soft skill yang di ajarkan, komunikasi, kerjasama, pengendalian diri, efektif, open minded, dan leadership. Dalam bahasa agama yaitu shidiq (dapat dipercaya), fathonah (inovasi), tabligh (komunikatif), dan amanah (marketing). Terakhir yaitu oleh Aji Binawan, S.E. selaku alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo.
Ada beberapa masukan yang diberikan, yang pertama yaitu terkait pengembangan bakat dan minat, pendampingan dari Wadek III sudah baik dalam penggalian minat bakat, tapi ketika dipertemukan dengan forum besar itu distribusinya sangat minim sehingga harus menjadi evaluasi oleh fakultas. Selanjutnya terkait tri dharma perguruan tinggi, terutama penelitian. Penelitian yang dilakukan di kampus mayoritas dilakukan oleh dosen, sangat minim pembekalan karya ilmiah kepada mahasiswa yang dapat dipublikasikan yang sebenarnya itu bisa dijadikan sebagai penunjang ketika lulus. Perlu peningkatan kerjasama internasional maupun program kerja yang bertaraf internasional. Terakhir yaitu terkait alumni bukan hanya sebagai lulusan, tapi lulusan ini dapat dimanfaatkan oleh fakultas baik dari keahlian, pengetahuan, maupun jejaring yang dimiliki. Agenda kedua yaitu perumusan visi misi yang dipimpin oleh Dr. As’aril Muhajir, M.Ag. Materi pertama terkait landasan hukum penyusunan visi dan misi, dilanjutkan materi yang kedua yaitu komponen visi dan misi. Dimana komponen harus jelas dari segi scientific vision sebagai keunggulan, saling berkaitan antara visi, misi, tujuan, dan strategi, realistis, dan keterlibatan pemangku kepentingan, internal dan eksternal. Selanjutnya dilaksanakan Focus Group Discussion menyusun visi dan misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Ponorogo, Prodi Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, dan Manajemen Zakat dan Wakaf. Acara workshop pada hari pertama diakhiri dengan presentasi visi dan misi oleh perwakilan masing-masing jurusan dan fakultas yang didampingi langsung oleh Dr. As’aril Muhajir, M.Ag.