Search
Close this search box.

Tantangan Menjaga Kekhusyukan Beribadah pada Bulan Ramadhan di Tengah Kemajuan Teknologi

Bagikan :

Ramadhan merupakan bulan yang selalu dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia karena penuh berkah dan ampunan. Bulan suci ini menjadi waktu untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, menjalankan ibadah puasa, serta memperbaiki diri dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, di tengah kemajuan teknologi yang serba cepat saat ini banyak aspek kehidupan yang mengalami perubahan, termasuk dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Perubahan tersebut melahirkan kemudahan sekaligus tantangan.

Era digital membawa kemudahan akses informasi yang sangat cepat. Adanya aplikasi seperti “Prayes Times” untuk waktu sholat dan imsakiyah membantu umat muslim agar tidak terlambat melaksanakan shalat, mengetahui waktu selesainya sahur, dan kapan waktu yang tepat untuk berbuka puasa. Selain itu, dengan adanya platform digital, umat muslim juga bisa mengakses berbagai materi kajian agama melalui YouTube atau podcast. Hal ini dapat meningkatkan kualitas ibadah selama ramadhan. Era digital juga membuka peluang untuk memperluas kebaikan selama Ramadhan. Misalnya, kegiatan berbagi zakat, infak, dan sedekah kini mudah dilakukan secara online. Banyak platform crownfunding yang memudahkan umat Muslim melakukan kegiatan donasi, baik ditujukan untuk sesama yang membutuhkan maupun untuk kegiatan sosial yang mendukung pembangunan umat. Dengan menggunakan teknologi, proses beramal menjadi lebih efisien dan transparan, sehingga banyak orang lebih termotivasi untuk berbagi.

Namun, meskipun teknologi menghadirkan kemudahan, tidak dapat dipungkiri bahwa era digital juga menghadirkan tantangan tersendiri. Salah satunya adalah godaan menghabiskan waktu di media sosial. Banyak orang yang terjebak dalam kegiatan browsing, bermain game, atau scroll video pendek selama berpuasa. Aktivitas digital yang berlebihan ini bisa mengganggu kekhusyukan puasa dan mengurangi kualitas ibadah. Informasi-informasi yang tersebar di media sosial pun tak selamanya positif, contohnya informasi palsu tentang suatu ibadah yang bisa saja menyesatkan.

Ramadhan di era digital memberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah, namun juga menghadirkan tantangan dalam menjaga fokus dan kualitas ibadah. Oleh karena itu, kita perlu tingkatkan kebijakan dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung ibadah kita dengan menghindari distraksi digital. Mari manfaatkan bulan suci ini untuk meningkatkan ketakwaan, berbagi kebaikan, dan menjaga keseimbangan antara dunia digital dan spiritual. Semoga Ramadhan kita semakin bermakna dan penuh berkah.

Berita Terkait