Ponorogo, 20 November 2024 – Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Ponorogo menyelenggarakan kuliah tamu dengan tema “Tantangan Pemasaran Perbankan Syariah di Tengah Persaingan dengan Bank Digital”. Bertempat di auditorium lantai 4 FEBI, acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini menghadirkan Bapak Rudi Candra Setiawan, Direktur PT. BPRS Mitra Mentari Sejahtera, sebagai narasumber utama. Acara ini diselenggarakan dengan tujuan memperdalam pemahaman mahasiswa terkait dinamika persaingan yang dihadapi oleh perbankan syariah di era digital, sekaligus menggali peluang strategis yang dapat dioptimalkan oleh lembaga keuangan syariah. Peserta yang hadir adalah mahasiswa semester tiga Program Studi Perbankan Syariah angkatan 2023.
Acara dibuka secara resmi oleh Husna Ni’matul Ulya, M.E.Sy., Ketua Jurusan Perbankan Syariah. Dalam sambutannya, Husna menekankan pentingnya inovasi dalam pemasaran perbankan syariah untuk bersaing dengan bank digital yang kian mendominasi pasar keuangan. Ajeng Pipit Fitriani, M.S.A., Sekretaris Jurusan Perbankan Syariah, yang juga bertindak sebagai moderator, memandu jalannya acara dan turut mendorong peserta untuk aktif bertanya dan berdiskusi.
Sesi pertama diawali dengan pemaparan materi oleh Bapak Rudi Candra Setiawan dengan menyampaikan pemaparan mendalam mengenai tantangan utama yang dihadapi oleh perbankan syariah di era persaingan digital. Beliau membuka sesi dengan data pertumbuhan pesat bank digital di Indonesia, yang menunjukkan peningkatan signifikan baik dari jumlah pengguna maupun inovasi layanan berbasis teknologi. Dalam presentasinya, beliau juga menjelaskan pentingnya literasi digital bagi praktisi perbankan syariah. Ia menyoroti bahwa nasabah masa kini, terutama generasi milenial dan Gen Z, lebih memilih layanan yang mudah diakses, cepat, dan sesuai dengan gaya hidup digital mereka. Bapak Rudi juga membahas pentingnya kolaborasi antara bank syariah dan fintech untuk menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif. Menurutnya, sinergi ini dapat membantu bank syariah memperluas jangkauan layanan mereka tanpa harus berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur teknologi.
Dilanjutkan sesi kedua yaitu diskusi dan tanya jawab interaktif. Sesi kedua berlangsung lebih interaktif, dengan mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi melalui berbagai pertanyaan. Salah satu mahasiswa bertanya tentang bagaimana bank syariah dapat meningkatkan daya tariknya di kalangan nasabah muda yang cenderung memilih bank digital. Mahasiswa lain mengajukan pertanyaan terkait tantangan regulasi dalam mengadopsi teknologi digital di perbankan syariah.