Film the Big Short Menjadi Gambaran Negatif Hipotek SubPrima Jadi Kunci Terbentuknya Gelembung Ekonomi

Bagikan :

Oleh

Surya Tirta Nugraha Mahasiswa Ekonomi Syariah

 

The Big Short adalah sebuah film yang disutradarai oleh Adam Mckay dan diperankan oleh sejumlah aktor ternama seperti Christian Bale, Brad pitt dan bintang bintang actor lainnya. Film ini menceritakan tentang orang orang  investasi yang menyadari tentang gagalnya system ekonomi di amerika serikat karena tunggakan Hipotek SubPrima yang dimiliki warga Amerika Serikat banyak orang yang menganggap mereka gila karena pada saat itu ekonomi di amerika sangat baik, orang orang ini malah melakukan Swap/Short dengan ekonomi yang sedang di baik itu.

Hipotek SubPrima itu sendiri dapat di artikan sebagai seseorang yang tidak mampu memiliki rumah tapi dia memiliki rumah, atau biasa disebut surat hutang kepemilikan rumah atau KPR. Peningkatan hipotek subprima ini dilandasi karena adanya keinginana pemerintah amerika serikat untuk memberikan kredit rumah murah kepada siapa saja, bahkan bank memberikan hutang kepada siapa saja bagi orang yang menginginkan rumah, tentu ini dapat meningkatakan presentase Hipotek subprime menanjak secara tajam sampai ke serratus persen.

Tidak adanya pengecekan terlebih dahulu bank-bank ini langsung memberikan hipotek begitu saja, ini akan berdampak kepada harga rumah yang semakin tinggi itu akan mengakibatakan semua orang yang tidak mampu untuk memebeli rumah tentu akan mencari cara supaya bagaimana mereka dapat menapatkan hutang untuk bisa memiliki tempat tinggal.

Hipotek SubPrima yang seharusnya menjadi batu loncatan untuk ekonomi bagi warganya untuk menjadi lebih baik, malah menjadi masalah besar bagi warganya sendiri, ini didukung juga oleh karena keinginana bank bank unruk meraih untung atau profit sebanyak banyaknya tanpa memikirkan di kemudia hari apa yang akan terjadi.

Tanpa disadari banyak orang yang meminjam hipotek dan banyak juga orang yang tidak bisa membayar hipotek mereka, akibatnya terjadilah gelembung dalam system ekonomi yang semula menaik secara tajam kemudian menurun secara tajam tanpa terkendali, seperti Namanya gelembung ekonomi (economic bubble) Ketika gelembung itu meletus ekonomi akan langsung merosot tanpa terkendali,ini akan mengakibatkan berdampak ke banyak sector seperti bahan bahan pangan yang kemudian naik, bahan bakar kendaraan yang harganya tidak terkendali lagi, jatuhnya nilai mata uang, dan mau tidak mau negara harus mencari hutangan ke luar negeri, dan jadinya bertambahlah hutang luar negeri tersebut dan bisa bisa menyebabkan inflasi apabila tidak di control dengan benar.

Sebenarnya tidak hanya karena Hipotek SubPrima saja yang menjadi penyebab utama terbentuknya gelembung ekonomi ini, misalnya Financial Development yaitu kemudahannya warga amerika serikat untuk mengakses layanan finansial, misalnya kredit, itu dapat terlihat dari turunnya suku bunga kredit dan persyaratan individu untuk mendapatkan kredit yang semakin longgar menyebabkan peningkatan secara drastis jumlah hipotek subprime yang masuk.

Karenanya terkait financial development dapat dikatakan kredit sebagai indicator utama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, secara teori semakin banyak financial development suatu negara maka semakin tinggi pertumbuhan ekonomi negara tersebut, namun pada nyatanya pertumbuhan kredit yang terlalu cepat tidak berdampak bagus bagi suatu negara. Dalam hal ini batas kecepatan financial development dan dampak dari tingkat perkembangan terlalu cepat belum dipikirkan, indicator yang tidak akurat juga menjadi kelemahan dari financial development dalam kasus ini.

Nyatanya apabila konsep financial development di jalankan dengan benar ini dapat menjadi Langkah yang baik untuk mencipatakan ekonomi yang lebih baik, tetapi dalam kasus ini financial development tidak dikelola dengan baik, seperti memberikan kredit rumah yang ceroboh tidak melihat keadaan finansial si peminjam, yang mengakibatkan si peminjam tidak dapat membayar hutang nya. Dan ini menyebabkan terbentuknya gelembung ekonomi, di amerika serikat pada waktu itu.

Seharusnya ini dapat dijadikan suatu pelajaran bagi negara, tetapi dalam hal ini banyak pihak yang merasa mereka bukan penyebab utama dalam hal ini, seperti halnya bank bank besar yang seharusnya merombak system mereka, tapi dalam kasus ini pihak yang disalahkan adalah orang orang miskin, imigran, dan tunawisma,tentu ini adalah sebuah kesalahan bahkan Ketika terbentuk Kembali gelembung ekonomi mereka bahkan mjuga menyalahkan guru atau tenaga pengajar, sungguini adalah sebuah kesalahan yang terulang kembali dan banyak pihak yang memperkirakan ini akan terulang Kembali juga di masa depan.

Berita Terkait