Budayakan Literasi, Rumah Jurnal FEBI Launching Kolokium dan Tiga Jurnal Baru

Bagikan :

FEBI IAIN Ponorogo (22/2) Memasuki penghujung bulan Februari 2022, Rumah Jurnal FEBI IAIN Ponorogo menyelenggarakan agenda Kolokium dengan menyajikan hasil penelitian dosen yang telah diterbitkan dalam buku berjudul “Spirit Nahdlatut Tujar; Gerakan Sosial NU Membangun Ekonomi Syariah” karya Dr.H Luthfi Hadi Aminudin, M.Ag bersama kandidat Doktor Isnatin Ulfah, M.Ag. Acara dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring terbatas) mengingat situasi yang masih pandemi. “Kolokium ini merupakan agenda RJ FEBI IAIN Ponorogo yang akan dilaksanakan secara berkala sekaligus sebagai momen untuk melaunching tiga jurnal baru yakni Falahiya untuk jurnal karya ilmiah mahasiswa jurusan Perbankan Syariah, Nidhomiya untuk jurnal mahasiswa jurusan Mazawa dan Amaluna, jurnal pengabdian masyarakat, ungkap Muchtim Humaidi selaku ketua RJ FEBI IAIN Ponorogo.

Kolokium ini dilaksanakan pada hari Selasa (22/2) di Auditorium FEBI IAIN Ponorogo. Acara juga dapat diakses secara streaming melalui channel YouTube RJ FEBI Official. Paparan materi disampaikan langsung oleh Dr. H. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag selaku penulis buku dan Dekan FEBI dipandu oleh moderator Arik Dwijayanto, M.A (Dosen dan Editor Jurnal El Barka FEBI). “Ada dua hal fundamental yang disampaikan; pertama, latar belakang berdirinya Nahdlatut Tujar sebagai pilar penyokong gerakan perjuangan kebangsaan (Nadhalatul Wathan) dan gerakan intelektual (Taswirul Afkar) melawan dominasi kolonial; kedua, Internalisasi spirit Nahdlatut Tujar pada masa kini bagi gerakan kemandirian ekonomi warga Nadhliyin di Ponorogo”, ujar penulis yang juga mendapat mandat sebagai Sekretaris PCNU Ponorogo ini.

Penulis menjelaskan latar belakang gerakan sosial kemandirian ekonomi NU Ponorogo adalah keinginan bersama agar jam’iyyah NU bisa mandiri secara ekonomi dalam menggerakkan dan mencukupi kebutuhan organisasi dan serta membangun kesadaran jamaah untuk membangkitkan gerakan kemandirian ekonomi. Sedangkan gerakan sosial kemandirian ekonomi NU Ponorogo secara garis besar melalui dua tahap; tahap framing yang terdiri dari tahap kegelisahan dan kegusaran, dan tahap mobilisasi terdiri dari tahap formalisasi dan pelembagaan.

Bedah buku yang digelar RJ FEBI IAIN Ponorogo demikian secara tidak langsung memantik para dosen dan mahasiswa untuk terus giat dalam berkarya melalui penulisan artikel maupun buku yang kemudian didesiminasikan dalam ruang diskusi publik. Suatu kewajiban bagi dosen dan mahasiwa untuk terus menggerakkan budaya literasi guna menunjang kapabilitas akademik.

Berita Terkait